Posted by : Unknown Senin, 15 Oktober 2018


Router Statis
Routing statis adalah suatu mekanisme routing yang dilakukan secara manual dengan membuat tabel routing pada setiap perangkat router yang ada.Pada jaringan skala kecil yang terdiri hanya dua atau tiga router saja, kita lebih umum menggunakan routing statis. Routing statis harus dikonfigurasi secara manual dan dipelihara secara manual juga karena tidak dapat melakukan pertukaran informasi tabel routing secara
dinamis dengan router-router lainnya. Routing statis akan berfungsi dengan baik bila tabel routing pada setiap jaringan didalam internetwork sudah dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan.
Gambar 4.4. Router Statis
Setiap host pada pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada routing default atau default gateway agar sesuai dengan alamat IP dari interface pada router lokal, router tersebut akan memeriksa tabel routing dan menentukan route yang mana yang akan digunakan untuk meneruskan paket.
Cara kerja routing statik dapat dibagi menjadi 3 bagian:
·         Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router
·         Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam table routing
·         Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data

Routing Default
Default route adalah sebuah rute yang dianggap cocok dengan semua IP address tujuan.
Gambar 4.5. Default Routing
Dengan default route ketika IP address destination(tujuan) dari sebuah paket tidak ditemukan dalam tabel routing, maka router akan menggunakan default route untuk mem-forward paket tersebut. Default route paling cocok berfungsi ketika hanya ada satu rute ke suatu network. syarat membuat default routing adalah hanya memiliki satu jalur keluar / 1 gateway ke network lain.
Routing Dinamik


Router Dinamik adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Router dinamikmempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah  dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan.Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute  backup  bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin.Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing.Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.

 KONFIGURASI DASAR PADA ROUTER
·         Mode user diindikasikan dengan tanda ‘>’ dimana pada mode ini user dapat melihat setting yang ada tetapi tidak bisa merubahnya. Untuk itu dibutuhkan hak khusus yang diistilahkan dengan mode privileged yang diindikasikan dengan tanda ’#’.
·         Untuk dapat masuk pada mode privileged ketik enable.
·         Untuk menset password digunakan perintah #enable password telematika
·         Dari mode privileged kita dapat masuk pada mode konfigurasi terminal dengan mengetikkan #configure terminal
·         Host Name Router dapat dirubah dengan menggunakan perintah #hostname Router1
·         Lalu masuk pada konfigurasi interface FastEthernet0/0 #interface FastEthernet0/0
·         Masukkan ip address 192.168.1.1 /24 #ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
·         Aktifkan interface #no shutdown
·         Keluar dari menu konfigurasi interface #end
·         Untuk melihat hasil konfigurasi ketikkan perintah #show ip interface brief
Contoh configurasi pada router dinamis
Mengkonfigurasi routing statis pada router pada topologi yang diberikan pada gambar dibawah.
Gambar 4.7. Konfigurasi Router Dinamis
Konfigurasi Dasar Pada PC & Router
o   Untuk set alamat IP pada PC dan Router lakukan sama persis seperti pada routing statis sebelumnya.
o   Yang perlu diperhatikan disini, berikan clock rate 56000 pada interface serial0 Router1 dan serial1 Router2
Konfigurasi Routing Dinamis Pada Router
o   Pada mode privileged mode ketik show ip route, perintah ini digunakan untuk menampilkan tabel routing yang sudah ada.
o   Masuk pada menu konfigurasi
#configure terminal
o   Masukkan perintah untuk mengaktifkan protokol routing OSPF
#router OSPF 1
o   Masukkan alamat jaringan yang terkoneksi fisik secara langsung pada router tersebut.
#network 192.168.11.0 0.0.0.255 area 0
#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
o   Keluar dari menu konfigurasi
#end
o   Lihat tabel routing
#show ip route
o   Lakukan analogi yang sama pada Router2 dan Router3.
Berikut adalah konfigurasi untuk Router1
Router1#config t
Enter configuration commands, one per line. End
Router1(config)#router ospf 1
Router1(config-router)#network 192.168.11.0 0.0
Router1(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.
Router1(config-router)#end
Router1#show ip route
Codes:          C – connected, S – static, I – IGRP, R – RIP, M – Mobile, B – BGP
D – EIGRP, EX – EIGRP external, O – OSPF, IA – OSPF inter area
E1 – OSPF external type 1, E2 – OSPF external type 2, E- EGP
I – IS-IS,L1 – IS-IS level-1, L2 –IS-IS level-2, *- candidate default
U – per-user static route
Gateway of last resort is not set
C       192.168.1.0/24 is directly connected, Ethernet0
C       192.169.11.0/24 is directly connected, Serail0
O      192.168.12.0/24 [110/65] via 192.168.11.2, 00:00:25, Serial0
O      192.168.2.0/24 [110/65] via 192.168.11.2, 00:00:26, Serial0
O      192.168.3.0/24 [110/193] via 192.168.11.2, 00:00:50, Serial0
C:>ping 192.168.3.2
o   Lakukan Perintah tracert <IPtujuan> untuk melihat jalur yang dilewati paket data
C:>tracert 192.168.3.2
 ROUTING PROTOKOL
Routing protocoladalah suatu aturan yang mempertukarkan informasi routing yang akan membentuk sebuahtabel routing sehingga pengalamatan pada paket data yang akan dikirim menjadi lebih jelas dan routing protocol mencari rute tersingkat untuk mengirimkan paket data menuju alamat yang dituju.
Routing protocol dibagi menjadi 2, yakni:
·         Interior Gateway Protocol (IGP):Protokol Routing yang di desain dan dibuat untuk digunakan didalam sebuah Autonomous System tunggal.
·         Exterior Gateway Protocol (EGP): Protokol Routing yang di desain dan dibuat untuk digunakan oleh router-router antar Autonomous System yang berbeda.
Perbedaan dasar:
Interior Gateway Protocol (IGP)
Exterior Gateway Protocol (EGP)
Dalam sebuah single autonomous system (AS)
Antara autonomous system (AS) yang berbeda
Memiliki single network administration
Memiliki entitas administrasi yang independen
Pertukaran informasi routing dilakukan antar host dalam sebuah autonomous system atau sebuah routing domain
Pertukaran informasi routing bisa dilakukan antar host pada dua buah autonomous system (AS) yang berbeda
IGP dibagi menjadi dua kategori :
·         Distance Vector Protocol
o   Routing Information Protocol (RIP)
o    Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
·         LinkStateProtocol
o    Open shortest-path first (OSPF)
o    Intermediate System to Intermediate System (IS-IS)
Contohnya adalah BGP (Border Getway Protocol), hanya satu protocol Routing. 

Karakteristik Protokol Routing IGP dan EGP
IGP digunakan untuk routing dalam satu domain routing, jaringan-jaringan itu berada dalam kontrol dari satu organisasi.Sistem otonom umumnya terdiri dari banyak jaringan individu milik perusahaan, sekolah, dan lembaga lainnya.Sebuah IGP digunakan untuk rute dalam sistem otonom, dan juga digunakan untuk rute dalam jaringan individu sendiri.Sebagai contoh, CENIC mengoperasikan sistem otonom terdiri dari sekolah, akademi, dan universitas California.CENIC menggunakan IGP untuk rute dalam sistem otonom dalam rangka untuk menghubungkan semua lembaga tersebut.Setiap lembaga pendidikan juga menggunakan IGP mereka sendiri memilih untuk rute dalam jaringan individu sendiri.IGP yang digunakan oleh setiap entitas menyediakan penentuan jalur terbaik dalam domain routing sendiri, seperti IGP yang digunakan oleh CENIC menyediakan rute jalan terbaik dalam sistem otonom itu sendiri.IGPuntuk IP antara lain RIP, IGRP, EIGRP, OSPF, dan IS-IS.
Protokol routing, dan lebih khusus algoritma yang digunakan oleh protokol routing, menggunakan metrik untuk menentukan jalur terbaik ke jaringan. Metrik yang digunakan oleh routing protokol RIP adalah hop count, yang merupakan jumlah router yang harus melintasi sebuah paket dalam mencapai jaringan lain. OSPF menggunakan bandwidth untuk menentukan jalur terpendek.
EGP di sisi lain, dirancang untuk digunakan antara sistem otonomi yang berbeda yang berada di bawah kontrol administrasi yang berbeda. BGP adalah EGP satu-satunya saat ini dan merupakan protokol routing yang digunakan oleh Internet.BGP adalah protokol vektor jalan yang dapat menggunakan atribut yang berbeda untuk mengukur rute.Padatingkat ISP, ada banyak masalah yang lebih penting dari sekedar memilih jalan tercepat.BGP biasanya digunakan antara ISP dan kadang-kadang antara perusahaan dan ISP.BGP bukan bagian dari kursus ini atau CCNA, melainkan tercakup dalam CCNP.

Routing Information Protocol 
RIP (Router Information Protocol) adalah Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.
RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizonwith poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
Gambar 4.8 RIP
RIP memiliki 3 versi yaitu :
1.         RIPv1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing.
2.         RIPv2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi2 juga merupakan class list routing.
3.         RIPng
Kelebihan Dari RIP sebagai berikut :
·         Menggunakan metode Triggered Update.
·         RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
·         Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
·         Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
Kekurangan dari RIP sebagai berikut :
·         Jumlah host Terbatas
·         RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
·         RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
·         Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
·         Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
·         Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan untuk mencegah  loop pada jaringan.
·         Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur  classless routing.
Interior Gateway Routing Protocol 
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah juga protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior.Administrative distance untuk IGRP adalah 100.
Interior Gateway routing Protocol atau yang biasa dikenal dengan sebutan IGRP merupakan suatu protokol jaringan kepemilikan yang mengembangkan sistem Cisco yang dirancang pada sistem otonomi untuk menyediakan suatu alternatif RIP (Routing Information Protocol). IGRP merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran.
Penjaluran memilih alur yang terbaik antara sumber dan tujuan.Untuk menyediakan fleksibilitas tambahan, IGRP mengijinkan untuk melakukan penjaluran multipath. Bentuk garis equal bandwidth dapat menjalankan arus lalu lintas dalam round robin, dengan melakukan peralihan secara otomatis kepada garis kedua jika sampai garis kesatu turun.
Tujuan dari IGRP
·         Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran.
·         Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.
·         Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
·         Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal.
·         Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.
·         Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran
·         Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.
Operasi IGRP
Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal kepada suatu pesan yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat menjangkau semua jaringan didalam pesan sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan.

Perubahan IGRP
Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP kemudian menjadi EIGRP (Enhanced IGRP), persamaannya adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan antara router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP dengan autonomous system yang sama akan langsung otomatis terdistribusi. Selain itu EIGRP juga akan memberikan tagging external route untuk setiap route yang berasal dari:
ü  Routing protocol non EIGRP.
ü  Routing protocol IGRP dengan AS number yang sama.
Karakteristik IGRP
·         Protokol routing distance vector
·         Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwitch, load, delay, dan realibilty
·         Update routing dilakukan broadcast setiap 90 detik
KelebihanIGRP
·         IGRP memiliki jumlaah hop maksimum sebanyak 255, dengan nilai default 100
·         IGRP emdukung organisasi banyaak orang dengan besar internetworks untuk menggatikan RIP dengan IGRP
Kekurangan IGRP
·          Jumlah host terbatas

 Open Shortest Path First 
OSPF (Open Shortest Path First ) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP (interior gateway routing protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut.
Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka.Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun.Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan.OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan.Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
OSPF memiliki 3 table di dalam router :
1.         Routing table
Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
2.                     Adjecency database
Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
3.                 Topological database
Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.
Karakteristik OSPF
·         Protokol routing link – state merupakan open standart protokol routing yang dijelaskna di RFC2328
·         Menggunakan alogaritma SPF untuk menghitung cost terendah
·         Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan
·         Menggunakan protokol broadcast.
·         Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam Autonomous System (AS) 
Kelebihan OSPF
1.         Tidak meghasilkan routing loop
2.         Mendukung penggunaan beberapa metriks sekaligus 
3.         Dapat menghasilkan banyak jalur kesebuah tujuan
4.         Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan OSPF
1.         Membutuhkan basis data yang besar
2.         Lebih rumit

 Enchanced Interior Gatway Routing Protocil 
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) merupakan hasil pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya adalah routing pengembangan dari CISCO.Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacam-macam tuntutan dalam jaringan Skala jaringan yang besar. EIGRP menggabungkan kemampuan dari Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP memuat beberapa protocol penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing protocol lain.
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada CISCO. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router CISCO saja dan routing ini tidak didukung dalam jenis router yang lain.
Gambar 4.9. EIGRP
EIGRP sering disebut juga Hybrid-Distance-Vector Routing Protocol, karena cara kerjanya menggunkan dua tipe routing protocol,yaituDistance vector protocol dan Link-State protocol, Dalam pengertian bahwa routing EIGRP sebenarnya merupakan distance vector protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan links-states protocol.sehingga EIGRP disebuat sebagai hybrid-distance-vector,mengapa dikatakan demikian karena prinsip kerjanya sama dengan links-states protocol yaitu mengirimkan semacam hello packet.
Perbandingan antar IGRP dan EIGRP di bagi menjadi beberapa kategori :
Kategori
IGRP
EIGRP
Compability Mode
Tidak mendukung multi protocol
Mendukung multiprotokol
Metric Calculation
Perhitungan dengan metrik paling efisien menuju ke network tujuan
Perhitungan dengan metrik paling efisien menuju ke network tujuan
HopCount
maksimal 255
maksimal 224
Automatic Protocol Redistribution
Tidak mendistribusikan secara otomatis
mendistribusikan secara otomatis ke routing protokol yang lain


Routing Tagging


Tidak ada
Ada, route tagging yang berfungsi untuk mengecek external routing ,sehingga EIGRP akan mengetahui routing protocol yang digunakan oleh router tetangganya
Table 4.2 Perbandingan IGRP dan EIGRP
Karakteristik EIGRP
·         Menggunakan protokol routing enchanced distance vector
·         Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
·         Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link – state
·         Menggunakan Diffusing Update Algoritma (DUAL untuk menghitung jaulur terpendek.
Kelebihan EIGRP
·         Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop
·         memerlukan lebih sedikit emori dan proses
·         memerlukan fitur loopavoidance
Exiterior Gateway Protocol 
Protokol routing eksterior didesain untuk penggunaan antara dua jaringan yang berbeda yang dikontrol oleh dua organisasi yang berbeda.Umumnya digunakan antara ISP dengan ISP atau antara ISP dengan perusahaan.Contoh, suatu perusahaan menjalankan BGP sebagai protokol routing eksterior antar router perusahaan tersebut dengan router ISP. IP protokol eksterior gateway membutuhkan 3 seting informasi berikut ini sebelum router tersebut bias digunakan:
·         Daftar router-router tetangga untuk pertukaran informasi routing
·         Daftar jaringan untuk advertise sebagai tanda jaringan dapat dicapai secara langsung
·         Nomor autonomous system dari router local
Routing protokol eksterior harus mengisolasi autonomous system.Ingat bahwa, autonomous system diatur oleh administrasi yang berbeda.
Kelebihan EGP
·         Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan EGP
·         Sangat terbatas menggunakan topologi

   Border Gateway Protocol 
BGP atau yang kepanjangannya Border Gateway Protokol merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan.BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP).
Dengan adanya EGP, router dapat melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal Auotonomous System (AS).BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran routing pada beberapa organisasi besar.Oleh karena itu BGP dikenal dengan routing protokol yang sangat rumit dan kompleks.
Karakteristik BGP
1.         Menggunakan algoritma routing distance vektor.Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table routing di update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi.
2.         Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client.
3.         Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system.
4.         BGP adalah Path Vector routing protocol.Dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya.
5.         Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port nomor 179.
6.         Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik.
7.         Metrik (atribut) untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat dimodifikasi dengan fleksibel.
8.         BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat prefiks-prefiks routing yang diterimanya dari router BGP lain
Cara Kerja BGP
Routing protokol BGP baru dapat dikatakan bekerja pada sebuah router jika sudah terbentuk sesi komunikasi dengan router tetangganya yang juga menjalankan BGP. Sesi komunikasi ini adalah berupa komunikasi dengan protokol TCP dengan nomor port 179. Setelah terjalin komunikasi ini, maka kedua buah router BGP dapat saling bertukar informasi rute.
Untuk berhasil menjalin komunikasi dengan router tetangganya sampai dapat saling bertukar informasi routing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1.         Kedua buah router telah dikonfigurasi dengan benar dan siap menjalankan routing protokol BGP.
2.         Koneksi antarkedua buah router telah terbentuk dengan baik tanpa adanya gangguan pada media koneksinya.
3.         Pastikan paket-paket pesan BGP yang bertugas membentuk sesi BGP dengan router tetangganya dapat samp dengan baik ke tujuannya.
4.         Pastikan kedua buah router BGP tidak melakukan pemblokiran port komunikasi TCP 179.
5.         Pastikan kedua buah router tidak kehabisan resource saat sesi BGP sudah terbentuk dan berjalan.
6.         Setelah semuanya berjalan dengan baik, maka sebuah sesi BGP dapat bekerja dengan baik pada router Anda.
Untuk membentuk dan mempertahankan sebuah sesi BGP dengan router tetangganya, BGP mempunyai mekanismenya sendiri yang unik.Pembentukan sesi BGP ini mengandalkan paket-paket pesan yang terdiri dari empat macam. Paket-paket tersebut adalah sebagai berikut:
1.         Open Message
Sesuai dengan namanya, paket pesan jenis ini merupakan paket pembuka sebuah sesi BGP.Paket inilah yang pertama dikirimkan ke router tetangga untuk membangun sebuah sesi komunikasi. Paket ini berisikan informasi mengenai BGP version number, AS number, hold time, dan router ID.
2.                 Keepalive Message
Paket Keepalive message bertugas untuk menjaga hubungan yang telah terbentuk antarkedua router BGP.Paket jenis ini dikirimkan secara periodik oleh kedua buah router yang bertetangga. Paket ini berukuran 19 byte dan tidak berisikan data sama sekali.
3.                 Notification Message
Paket pesan ini adalah paket yang bertugas menginformasikan error yang terjadi terhadap sebuah sesi BGP. Paket ini berisikan field-field yang berisi jenis error apa yang telah terjadi, sehingga sangat memudahkan penggunanya untuk melakukan troubleshooting.
4.                 Update Message
Paket update merupakan paket pesan utama yang akan membawa informasi rute-rute yang ada. Paket ini berisikan semua informasi rute BGP yang ada dalam jaringan tersebut.Ada tiga komponen utama dalam paket pesan ini, yaitu Network-Layer Reachability Information (NLRI), path attribut, dan withdrawn routes.

ALGORITMA ROUTING UNTUK HOST
 Algoritma Routing
Routing adalah proses pemilihan rute atau jalan pada suatu network pada saat pengiriman paket data. Proses ini terjadi pada setiap router di jaringan tersebut. Atau kalau dilihat pada router, routing adalah proses forwarding paket data dari interface input ke interface output suatu router dengan melihat alamat IP tujuan. Untuk melakukan forwarding tersebut maka router membentuk suatu tabel routing yang memetakan suatu alamat IP ke interface tertentu. Tabel routing umumnya berisi alamat IP dan next hop routing. Artinya untuk mencapai alamat IP tertentu maka paket data tersebut diforwarding ke IP atau interface next hop.
Proses pengisian tabel routing dilakukan dengan menggunakan algoritam routing. Prinsip umum dari routing adalah bagaimana paket dapat sampai di tujuan dengan melewati lintasan terpendek dan utilisasi rendah.Banyak jenis algoritma routing yang dikembangkan untuk berbagai jenis kebutuhan. Beberapa macam algoritma routing adalah :
ü  Distance Vector Algorithm adalah algoritma routing dengan menggunakan algoritma Bellman Ford untuk memilih rute terbaik. Pada algoritm ini setiap router memiliki distance table yang berisi alamat router berikutnya (next hop) dan cost dari link ke router tersebut. Proses pengisian tabel ini dilakukan melalui proses updating secara periodik oleh router tetangga. Pemilihan rute terbaik dilakukan dengan cara memilih next hop yang memiliki cost paling kecil. Kelemahan protokol ini adalah menjadi tidak stabil jika ditemukan lebih dari satu cost paling kecil.
ü  Link State Algorithm adalah algoritma routing dengan menggunakan algoritma Djikstra untuk mencari rute terbaik. Pada algoritma ini masing-maing router membangun topologi network dalam bentuk map/graph berdasarkan informasi yang dikirim oleh node-node lain. Dengan menggunakan map tersebut suatu rute dipilih berdasarkan algoritma Djikstra untuk mendapatkan path paling pendek. Kelemahan protokol ini adalah menyebabkan trafik yang besar pada jaringan untuk kebutuhan update informasi routing.
ü  Path Vector Protocol adalah protokol yang dipakai sebagai inter domain routing yaitu routing antar domain yang berbeda. Hal ini berbeda dengan protokol sebelumnya yang hanya bisa dipakai pada domain yang sama. Prinsip kerjanya mirip dengan distance vector hanya saja informasi routing dipertukarkan antar speaker node, yaitu node yang mewakili masing-masing domain. Informasi yang dipertukarkan adalah path yang ada di dalam masing-masing domain, bukan cost seperti pada distance vector.
Pola routing ini akan menentukan aliran trafik yang mengalir pada link-link transmisi. Jika pola routing tidak optimal maka akanmenghasilkan utilisasi yang tidak seimbang pada link-link sehingga aliran yang mengalir menjadi tidak optimal. Salah satu algoritma yang banyak dipakai untuk menghasilkan maksimum flow adalah algoritma Ford-Fulkerson. Pada algortima ini proses dimulai dengan pencarian flow augemented path (FAP) untuk suatu pasangan sumber-tujuan. Pada masing-masing FAP tersebut dialirkan trafik sampai tercapai maksimum flow pada masing-masing FAP tersebut. Jumlah semua trafik yang mengalir ke tujuan adalah maksimum flow yang bisa dibawa oleh network tersebut.
Algortima routing untuk host
Proses routing yang dilakukan oleh host cukup sederhana. Jika host tujuan terletak di jaringan yang sama atau terhubung langsung. IP datagram dikirim langsung ke tujuan.Jika tidak, IP datagram dikirm ke default router. Router ini yang akan mgnatur perngiriman IP selanjutnya, hingga sampai ke tujuannya. Dalam suatu table routing terdapat : IP address tujuan, IP address next hop router (gateway), Flag yang menyatakan jenis routing, Spesifikasi network interface tempat datagram dilewatkan.
Dalam proses meneruskan paket ke tujuan, IP router akan melakukan hal-hal berikut;
1.         Mencari di table routing, entry yang cocok dengan IP address tujuam. Jika ditemukan, paket akan dikirim ke next hop router atau interface yang terhubung langsung dengan nya.
2.         Mencari di table routing, entry yang cocok dengan alamat network dari network tujuan. Jika ditemukan, paket dikirm ke nxt hop router tersebut.
3.         Mencari di table routing, entry data yang bertanda default, jika ditemukan, paket dikirim ke router tersebut.
Mekanisme routing adalah ketika route mencari routing tabel dan memutuskan interface yang akan mengirimkan paket data .
 ELIMINASI ROUTING LOOP
Metode Split Horizon
Beberapa routing loop terjadi ketika terdapat informasi salah yang dikirim kembali ke router. Seperti yang digambarkan oleh contoh berikut:
1.         Router A melewatkan update ke router B dan router D, yang menginformasikan bahwa jaringan 1 putus. Sedangkan router C mengirimkan update ke router B dengan informasi bahwa jaringan 1 jaraknya 4 melalui router D.
2.         Router B menyimpulkan salah, bahwa router C masih memiliki informasi ke jaringan 1, sehingga jalur tersebut masih menjadi jalur pilihan. Router B mengirimkan update ke router A yang memberikan informasi ke jaringan 1.
3.         Router A sekarang mengetahui bahwa kalau ke jaringan 1 harus melalui router B. Router B juga demikian kalau ke jaringan 1 melalui router C. Demikian pula dengan router C kalau mau ke jaringan 1 harus melalui router D. Dengan demikain paket mengalami loop di antara router-router.
4.         Split Horizon digunakan untuk mencegah keadaan itu. Jika routing update ke jaringan 1 dari router A, B atau D tidak dapat mengirimkan informasi mengenai jaringan 1 kembali ke router A. Split Horizon mengurangi informasi routing yang salah dan mengurangi beban routing.

 Metode Route Poisoning
Route poisoning digunakan oleh protokol distance vector untuk mencegah routing loop dan menentukan informasi lengkap ketika suatu subnet atau jaringan tidak dapat diakses dengan cara seting satu atau lebih nilai maksimum.
Salah satu cara untuk mencegah update yang tidak konsisten adalah route poisoning. Pada gambar di bawah ini, pada saat jaringan 5 putus, router E akan men-set distance ke 16 untuk jaringan 5 ke route poison. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan unreachable.Pada saat route poison, router C tidak menerima update tentang jaringan 5. Setelah router C menerima route poison dari router E, ia mengirimkan update yang disebut dengan poison reverse, kembali ke router E. Hal ini akan menyebabkan semua router dalam segmen menerima informasi route poison.


Ketika route poisoning digunakan dengan triggered update, ia akan menyebabkan waktu konvergen cepat karena router-router tetangga tidak harus menunggu waktu 30 detik sebelum mereka advertise route poison.
Route poisoning menyebabkan routing protokol advertise infinite-metric untuk jalur yang putus. Route poisoning tidak merusak konsep split horizon. Split horizon dengan poison reverse merupakan route poisoning yang ditempatkan pada link-link dimana split horizon secara tidak normal menerima informasi routing.
  Metode Triggered update
Tabel routing baru dikirim ke router-router tetangga.Contoh, RIP update terjadi setiap 30 detik.Bagaimanapun, triggered update dikirim secara langsung atas respon terjadinya perubahan table routing. Router yang mengetahui telah terjadi perubahan topologi jaringan secara langsung mengirimkan pesan update ke router-router terdekatnya. Kemudian router-router ini membangkitkan triggered update untuk router-router tetangganya yang lain. Pada saat terjadi jalur putus, update secara langsung dikirim. Triggered update, digunakan sebagai hubungan dengan route poisoning untuk meyakinkan bahwa semua router tahu tentang router-router yang putus sebelum holddown timer habis waktunya
Triggered update tidak menunggu waktu update habis. Mereka mengirimkan informasi ketika informasi routing mengalami perubahan. Sebuah router akan secara langsung mengirimkan routing update dalam interfacenya. Kemudian melewatkan informasi tentang jlaur yang mengalami perubahan dan mulai menghitung holddown timer dan informasi ini merambat ke seluruh jaringan.
Router C mengeluarkan triggered update, yang berisi bahwa jaringan 10.4.0.0 unreachable. Router B menerima informasi ini dan menginformasikannya melalui interface S0/1 bahwa jaringan 10.4.0.0 putus. Router A mengirimkan update keluar melalui interface Fa0/0.
Gambar 4.13.pencegahan routing loop dengan triggered update
Metode Holddown Timer
Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 4.14. Solusi: Holddown Timer
Ketika router menerima update dari tetangganya, dimana isi informasinya menyatakan bahwa jaringan sebelumnya tidak dapat diakses, router menandai jalur yang putus tersebut dan mulai melakukan holddown timer. Sebelum holddown timer habis waktunya, jika update diterima dari tetangga yang sama, hal ini menyatakan bahwa jaringan dapat diakses, router memberi tanda bahwa jaringan dapat diakses dan menghapus holddown timer
Pada saat update berasal dari tetangga yang lain dengan metric ke jaringan lebih baik, maka router menandai ke jaringan itu sebagai tanda dapat diakses dan menghapus holddown timer.
Jika update berasal dari router yang berbeda lagi dengan metric yang lebih besar sebelum holddown timer habis waktunya, update tidak dihiraukan.
RANGKUMAN
Routing adalah proses dimana suatu router memforward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket.
Seperti yang kita ketahui, router berfungsi sebagai pengatur lalu lintas jaringan atau mengaturjalannya IP address dengan segment yang berbeda. Router sebenarnya memiliki fungsi ataupun kemampuan seperti berikut :
·         Mengatur jalur sinyal secara effisien
·         Mengatur Pesan diantara dua buah protocol
·         Mengatur Pesan diantara topologi jaringan linear Bus dan Bintang(star)
·         Mengatur Pesan diantara melewati Kabel Fiber optic, kabel koaaksialm atau kabel twisted pair.
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan.
Jenis Konfigurasi Routing adalah sebagai berikut:
·         Router Statis
·         Routing Default
·         Routing Dinamik
Routing protocol dibagi menjadi 2, yakni:Interior Gateway Protocol (IGP) dan Exterior Gateway Protocol (EGP).IGP adalah Protokol Routing yang di desain dan dibuat untuk digunakan didalam sebuah Autonomous System tunggal.Sedangkan EGP adalah protokol Routing yang di desain dan dibuat untuk digunakan oleh router-router antar Autonomous Systemyang berbeda.
Macam-macam dari Interior Gateway Protocol (IGP) yaitu:
·         Routing Information Protocol (RIP)adalah Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford.
·         Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)adalah juga protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP.
·         Open Shortest Path First (OSPF)merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP (interior gateway routing protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan.
·         EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) merupakan hasil pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya adalah routing pengembangan dari CISCO.
·         Exiterior Gateway Protocol (EGP) yaitu Protokol routing eksterior didesain untuk penggunaan antara dua jaringan yang berbeda yang dikontrol oleh dua organisasi yang berbeda.

Algoritma Routing adalah proses pemilihan rute atau jalan pada suatu network pada saat pengiriman paket data. Proses ini terjadi pada setiap router di jaringan tersebut. Beberapa macam algoritma routing adalah :
ü  Distance Vector Algorithm
ü  Link State Algorithm
ü  Path Vector Protocol
Eliminasi Routing Loop
·         Metode Split Horizon
·         Metode Route Poisoning
·         Metode Triggered update
·         Metode Holddown Timer



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

cari

Blog Archive

MATERI TKJ

MATERI SERVER (5) OBSERVASI (1) PH 3 (1) PH 6 (1) PH 7 (1) PH4 (1) PH5 (1)

About Me

Copyright © TKJ BERKREASI -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan