Posted by : Unknown Minggu, 13 Januari 2019

Sistem bilangan atau numbering system merupakan angka yang digunakan sebagai alat bantu untuk menghitung atau menuliskan sebuah nilai. Hal ini dapat dianalogikan pada sebuah komputer. Komputer terdiri dari transistor yang tergabung dalam sebuah microchips. Microchips digunakan untuk menyampaikan informasi. Sedangkan transistor hanya mengenali dua buah status yaitu nyala dan mati. Dua status ini dapat diterjemahkan dalam bilangan biner yang terdiri dari 2 basis, 0(mati) dan 1(nyala).
Manusia memiliki 10 jari, sehingga untuk mempermudah perhitungan, manusia berhitung dengan sistem bilangan dengan basis 10, yaitu desimal. Bilangan desimal terdiri dari 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan 0. Selain kedua sistem bilangan tersebut, seringkali manusia menggunakan sistem bilangan lain yaitu basis 8 (Oktal), dan Basis 16 (Hexadesimal). Antar basis terdapat angka yang sama dan ada yang tidak. Agar mudah membedakannya maka diberikan penambahan besar basis di akhir angka. Contoh 1101(2) untuk biner, 1101(10) untuk desimal, 1321(8) untuk oktal, dan 1321(16) untuk hexadesimal.

1. Bilangan Biner

Bilangan biner terdiri dari dua basis 0 dan 1. Supaya mempermudah perhitungan, bilangan biner diterjemahkan ke basis 10 terlebih dahulu. Dalam menghitung basis ini ke desimal menggunakan penjumlahan 2 pangkat. Contoh terjemahkan bilangan biner 1101(2) ke desimal:
28
27
26
25
24
23
22
21
20
256
128
64
32
16
8
4
2
1

1101Desimal
23 x 122 x 121 x 020 x 1= (8+4+0+1) = 13(10)
Sehingga 1101(2) = 13(10)
Contoh bilangan biner :
0000 00000
0000 00011
0000 00102
0000 00113
0000 01004
0000 01015
0100 0101133
1111 1111511

2. Bilangan Oktal

Bilangan oktal terdiri dari delapan basis 0,1,2,3,4,5,6, dan 7. Cara perhitungannya sama dengan binary. Perbedaannya dalam basis ini menggunakan penjumlahan 8 pangkat. Contoh terjemahkan bilangan oktal 1321(8) ke desimal:
83828180
5126481

1321Desimal
83 x 182 x 381 x 280 x 1= (512+192+16+1)
= 721(10)
Sehingga 1321(8) = 721(10)

3. Bilangan Hexadesimal

Bilangan hexadesimal terdiri dari 16 basis yaitu, 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E, dan F. Huruf pada hexadecimal diterjemahkan kelanjutan dari angkanya. Pada huruf A dihitung 10, huruf B dihitung 11, dan seterusnya sampai huruf F. Berbeda dengan basis lainnya, cara penulisan basis ini diawali dengan 0x. Dalam menghitung basis ini ke desimal menggunakan penjumlahan 16 pangkat. Contoh terjemahkan bilangan hexadecimal 19F(16) ke desimal:
163
162
161
160
4096
256
16
1
1
9
F
Desimal
162 x 1
161 x 9
160 x 15
= (256+144+15)
= 415(10)
Sehingga 19F(16) = 415(10)

4. Bilangan Desimal

Bilangan desimal terdiri dari 10 basis, 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan 0. Selain basis lain yang diterjemahkan ke bilangan desimal. Bilangan desimal juga dapat diterjemahkan ke basis lain. Basis lain diterjemahkan menggunakan hasil jumlah dari x pangkat. Kebalikannya, untuk mengubah bilangan desimal ke basis lain, menggunakan pembagian.

a. Desimal ke Biner

Dalam menerjemahkan bilangan desimal ke biner, bilangan desimal dibagi dengan 2. Bilangan dibagi hingga habis atau hasilnya sama dengan 0. Jika terdapat sisa pada pembagian, maka bernilai 1. Jika tidak terdapat sisa pada pembagian maka bernilai 0. Contoh terjemahkan bilangan 251(10)
Decimal
Habis dibagi / tidak
Biner
251 / 2 = 125
sisa
1
125 / 2 = 62
sisa
1
62 / 2 = 31
tidak sisa
0
31 / 2 = 15
sisa
1
15 / 2 = 7
sisa
1
7 / 2 = 3
sisa
1
3 / 2 = 1
sisa
1
1 / 2 = 0
sisa
1
Dalam penulisannya, hasil pembagian pertama berada di ujung kiri, terurut kearah kanan. Sehingga 251(10) = 1111 1011(2)

b. Desimal ke Oktal

Dalam menerjemahkan bilangan desimal ke oktal, bilangan desimal dibagi dengan 8. Bilangan dibagi hingga habis atau hasilnya sama dengan 0. Jika terdapat sisa pada pembagian, maka nilai tersebutlah yang ditulis. Contoh terjemahkan bilangan 251(10)
Decimal
Sisa Pembagian
Oktal
251 / 8 = 31
3
3
31 / 8 = 3
7
7
3 / 8 = 0
3
3
Dalam penulisannya, hasil pembagian pertama berada di ujung kiri, terurut kearah kanan. Sehingga 251(10) = 373(8)

c. Desimal ke Hexadesimal

Dalam menerjemahkan bilangan desimal ke hexadesimal, bilangan desimal dibagi dengan 16. Bilangan dibagi hingga habis atau hasilnya sama dengan 0. Jika terdapat sisa pada pembagian, maka nilai tersebutlah yang ditulis. Contoh terjemahkan bilangan 251(10) ke hexadesimal:
Decimal
Sisa Pembagian
Hexadesimal
251 / 16 = 1511B
15 / 16 = 015F
Dalam penulisannya, hasil pembagian pertama berada di ujung kiri, terurut kearah kanan. Sehingga 251(10) = FB(16)

{ 1 komentar... read them below or add one }

cari

Blog Archive

MATERI TKJ

MATERI SERVER (5) OBSERVASI (1) PH 3 (1) PH 6 (1) PH 7 (1) PH4 (1) PH5 (1)

About Me

Copyright © TKJ BERKREASI -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan